Feeds:
Posts
Comments

Archive for March, 2009

Oleh : Dr. Arifin, M.Si

RINGKASAN
Ada dua aspek yang melatarbelakangi penelitian ini, yaitu: realitas empirik (das sain) dan realitas teoritik (das sollen). Realitas emprik antara lain: (a) wilayah pedesaan kecamatan Pakis merupakan ‘daerah transisi’, (b) tingkat mobilitas penduduknya relatif tinggi; (c) kondisi lahan pertanian produktif di wilayah pedesaan di kecamatan Pakis, dalam kurun waktu sebelas tahun terakhir terus mengalami penyusutan untuk perumahan khususnya di tiga desa, yaitu: Tirtomoyo, Asrikaton, dan Saptorenggo; dan (d) proses alih fungsi lahan pertanian untuk perumahan, khususnya di desa Tirtomoyo sampai saat ini masih menyisakan beragam persoalan. Sedangkan realitas teoritik (das sollen), yaitu sepanjang pengetahuan peneliti ‘belum’ dijumpai penelitian terdahulu yang secara khusus mengkaji tentang proses dan dampak dari alih fungsi lahan pertanian untuk perumahan di pedesaan terhadap terjadinya perubahan sosial dalam lingkungan keluarga, khususnya di desa Tirtomoyo, Asrikaton dan Saptorenggo kecamatan Pakis kabupaten Malang.
Ada tujuh rumusan masalah yang diajukan dalam penelitian ini. Sedangkan orientasi teori yang dipakai untuk mengkaji ketujuh rumusan masalah penelitian adalah teori: (a) Exchange versi Emerson; (b) Fungsional Struktural Parsons; (c) Neo Marxian, Coser; (d) Tindakan Rasional, Weber; dan (e) Interaksionis Simbolik Mead. Teori pertama, kedua dan ketiga digunakan sebagai orientasi teori dalam pendekatan kuantitatif, sedangkan teori keempat dan kelima digunakan sebagai orientasi teori dalam pendekatan kualitatif. Masing-masing teori tersebut akan digunakan secara proporsional, tidak ada yang dijadikan sebagai teori utama. Strategi analisis data untuk menjawab ketujuh rumusan masalah penelitian adalah untuk rumusan masalah penelitian: (a) pertama menggunakan analisis data deskriptif kuantitatif persentase, dengan teknik pengumpulan data angket, dan dokumen; (b) kedua sampai keenam, menggunakan pendekatan Quantitative research dengan analisis statistik uji beda Test “t” sampel berhubungan, sedangkan teknik pengumpulan datanya menggunakan angket; dan (c) ketujuh, menggunakan pendekatan Qualitative research dengan strategi penelitian studi kasus dan analisis data model Spradley, teknik pengumpulan data in-depth interview dan observasi partisipatif. Situs penelitian adalah desa Tirtomoyo, Asrikaton dan Saptorenggo kecamatan Pakis kabupaten Malang yang telah mengalami alih fungsi lahan pertanian untuk perumahan. (more…)

Read Full Post »

Oleh: Dr. Arifin, M.Si. *)

I. PENDAHULUAN
Hakikat kehadiran setiap individu dalam proses hidup ini, diantaranya adalah mengemban status dan peran sebagai “terdidik dan mendidik”. Asumsi itulah yang menyebabkan kita semua apabila memahami dan mengkaji tentang ‘peran atau fungsi guru’ dalam proses mendidik diri sendiri dan peserta didik di sekolah tidak akan habis untuk diperbincangkan, baik pada level masyarakat awan maupun level masyarakat ilmuwan.
Dari beberapa kajian ilmiah berkaitan dengan fungsi dan peran guru dalam proses pembelajaran tentang ilmu pengetahuan atau pola budaya pada peserta didik, menyimpulkan bahwa kedudukan guru memegang peran sentral sebagai: (1) Salah satu media pentransfer ilmu pengetahuan pada anak; (2) Pembimbing proses perubahan pola perilaku kehidupan anak didik kearah lebih baik; dan (3) Fasilitator dalam proses pemecahan problema yang berkaitan dengan proses pembelajaran di sekolah pada setiap peserta didik. Agar setiap guru mampu menjalankan ketiga peran sentral tersebut, maka setiap guru disepanjang waktu harus terus berjuang untuk meningkatkan kualitas profesinya, khususnya berkaitan dengan kualitas pelayanan ketiga peran tersebut. Kualitas kompetensi profesional guru adalah menyangkut: Kompetensi kepribadian; kompetensi sosial; kompetensi paedagogik; dan kompetensi profesi.
Mengkaji tentang metode meningkatkan kualitas peran dan profesionalitas guru dalam mentranfer ilmu (transfer of science), transfer nilai-norma (transfer of value and norm), dan sebagai pembimbing (guidance) dalam proses pembelajaran di sekolah, atau mewujudkan keempat kompetensi profesional tersebut, menuntut adanya pemahaman dan sudut pandang secara multidimensional. Banyak wacana yang telah disampaikan oleh para ahli, baik melalui media publikasi jurnal penelitian ilmiah, maupun buku kajian ilmiah yang membahas tentang, bagaimana metode atau strategi yang dapat ditempuh dalam meningkatkan kualitas kompetensi profesional guru peran guru di kelas.
Salah satu bagian penting dari upaya meningkatkan kompetensi profesional guru adalah, guru ditumbuhkan motivasinya untuk menulis, membuat karya lmiah atau melakukan penelitian tindakan kelas. PTK merupakan salah satu bagian karya tulis ilmiah yang harus dikuasai oleh setiap guru, agar proses pembelajaran di kelas terus terjadi peningkatan kualitas hasil pembelajaran siswa dan guru. Berikut ini dijelaskan secara singkat tentang bagaimana cara melakukan kegiatan penelitian tindakan kelas?
(more…)

Read Full Post »